bukan kata-kata yang ingin kuberikan sebagai
mahar cintaku ketika langit menyentuh bumi
rayuan di sela mimpi bukan juga mau ku
untukmu kala rindu membuncah memecah senyap pagi
tapi nihil adalah di ujung bibir
tak seperti jemariku yang bebas menari
biar
titian benang-benang surga di cintamu
jadi irama tarian jemariku
menembus kabut tanya
menyeruak tabir
seperti nyanyian Sirens yang memabukkan
dan aku akan memilih menjadi Odyssey yang menyerah
jakarta, tujuhbelas kesembilan di duaribusembilan, 14.18
Bayu Adhiwarsono ©
Jumat, 18 September 2009
SIRENS' SONG
Dipublikasikan di Blog ini oleh
Bayu "Ube" Adhiwarsono
kala waktu menjejak di angka
20.07.00
Tidak ada komentar:
Masuk ke dalam arsip
Puisi Cinta
Suami yang bahagia dari Alsi Nur’Khalisah, S.Psi.,
Abi yang bangga dari Muhammad Hideyoshi ‘Abdul ‘Aziz Adhiwarsono dan Umar Chiaro Benzema Adhiwarsono
Kamis, 17 September 2009
AKU MERINDU
aku merindu
wangi tubuhmu yang melekat di bahuku
hangat birmu yang membius
dengus nafasmu yang memabukkan
tatapmu yang lenyapkan gundah
dan tentu
putih betismu yang temani langkahku
aku merindu duhai perempuan
bukan hanya untuk jadi mimpiku
tanpa menyisakan jejak
aku merindu duhai perempuan
untuk esok
yang belum kujamah
jakarta, tujuhbelas kesembilan di duaribusembilan, 03.00
Bayu Adhiwarsono ©
wangi tubuhmu yang melekat di bahuku
hangat birmu yang membius
dengus nafasmu yang memabukkan
tatapmu yang lenyapkan gundah
dan tentu
putih betismu yang temani langkahku
aku merindu duhai perempuan
bukan hanya untuk jadi mimpiku
tanpa menyisakan jejak
aku merindu duhai perempuan
untuk esok
yang belum kujamah
jakarta, tujuhbelas kesembilan di duaribusembilan, 03.00
Bayu Adhiwarsono ©
Dipublikasikan di Blog ini oleh
Bayu "Ube" Adhiwarsono
kala waktu menjejak di angka
02.16.00
Tidak ada komentar:
Masuk ke dalam arsip
Puisi Cinta
Suami yang bahagia dari Alsi Nur’Khalisah, S.Psi.,
Abi yang bangga dari Muhammad Hideyoshi ‘Abdul ‘Aziz Adhiwarsono dan Umar Chiaro Benzema Adhiwarsono
Rabu, 02 September 2009
HARAM
tikus-tikus merayap diantara barisan para pengadu
berharap mimpi yang baru sambil menghujat
pukul depan tendang belakang lalu kembali
merayap
jejak-jejak menertawakan langkah
mimpi yang terlambat ujarnya
kemiskinan jadi seni baru yang ditabukan
dan mimpi busuk jadi suatu titah
disabdakan lars-lars penguasa
yang tak pernah sekalipun terbangun
beri kami sepenggal mimpimu duhai penguasa
biar kami merasakan mimpi indahmu yang
membuatmu tak ingin terbangun
jakarta, dua kesembilan di duaribusembilan, 01.40
berharap mimpi yang baru sambil menghujat
pukul depan tendang belakang lalu kembali
merayap
jejak-jejak menertawakan langkah
mimpi yang terlambat ujarnya
kemiskinan jadi seni baru yang ditabukan
dan mimpi busuk jadi suatu titah
disabdakan lars-lars penguasa
yang tak pernah sekalipun terbangun
beri kami sepenggal mimpimu duhai penguasa
biar kami merasakan mimpi indahmu yang
membuatmu tak ingin terbangun
jakarta, dua kesembilan di duaribusembilan, 01.40
Bayu Adhiwarsono ©
Dipublikasikan di Blog ini oleh
Bayu "Ube" Adhiwarsono
kala waktu menjejak di angka
01.48.00
Tidak ada komentar:
Masuk ke dalam arsip
Gerundelan
Suami yang bahagia dari Alsi Nur’Khalisah, S.Psi.,
Abi yang bangga dari Muhammad Hideyoshi ‘Abdul ‘Aziz Adhiwarsono dan Umar Chiaro Benzema Adhiwarsono
BERHENTI BERLARI DAN MULAI MELANGKAH
berhenti berlari dan mulai melangkah
itu bisiknya di tengah malamnya gelap
antara sepi pun dia masih berbisik
ini antara kau dan aku
bukan untuk mereka
apalagi dia
teriaknya di antara guyuran yang menghujan
kenangan pun tak sekeras ini menghujam
telingaku
sudahlah,
kini kan kutunggu kau
datang dengan segenggam kini
karena aku akan berhenti berlari
dan mulai melangkah
jakarta, dua kesembilan di duaribusembilan, 00.29
itu bisiknya di tengah malamnya gelap
antara sepi pun dia masih berbisik
ini antara kau dan aku
bukan untuk mereka
apalagi dia
teriaknya di antara guyuran yang menghujan
kenangan pun tak sekeras ini menghujam
telingaku
sudahlah,
kini kan kutunggu kau
datang dengan segenggam kini
karena aku akan berhenti berlari
dan mulai melangkah
jakarta, dua kesembilan di duaribusembilan, 00.29
Bayu Adhiwarsono ©
Dipublikasikan di Blog ini oleh
Bayu "Ube" Adhiwarsono
kala waktu menjejak di angka
00.41.00
Tidak ada komentar:
Masuk ke dalam arsip
Puisi Cinta
Suami yang bahagia dari Alsi Nur’Khalisah, S.Psi.,
Abi yang bangga dari Muhammad Hideyoshi ‘Abdul ‘Aziz Adhiwarsono dan Umar Chiaro Benzema Adhiwarsono
UNE MÉMOIRE
beberapa senja lalu, tak sengaja ku bertemu dia di satu persimpangan.
tak biasanya aku sedikit melambat dan menegur.
ah...
entah keputusan benar atau tidak
tapi yang pasti, persimpangan itu tak mungkin sesuram dulu lagi
pelita yang dulu pernah kupecahkan, ternyata kini menyala terang
ada yang menyulut sumbu itu kembali
hari ini aku mencoba melupakan persimpangan itu
toh aku memang hendak pergi,
bukan kembali
tapi ternyata dia ada lagi,
di persimpangan yang lain
mungkin bukan dengan rasa yang dulu
bukan tatap yang dulu
apalagi rindu yang dulu
duh...dulu !
jakarta, satu kesembilan di duaribusembilan, 22.40
Bayu Adhiwarsono ©
tak biasanya aku sedikit melambat dan menegur.
ah...
entah keputusan benar atau tidak
tapi yang pasti, persimpangan itu tak mungkin sesuram dulu lagi
pelita yang dulu pernah kupecahkan, ternyata kini menyala terang
ada yang menyulut sumbu itu kembali
hari ini aku mencoba melupakan persimpangan itu
toh aku memang hendak pergi,
bukan kembali
tapi ternyata dia ada lagi,
di persimpangan yang lain
mungkin bukan dengan rasa yang dulu
bukan tatap yang dulu
apalagi rindu yang dulu
duh...dulu !
jakarta, satu kesembilan di duaribusembilan, 22.40
Bayu Adhiwarsono ©
Dipublikasikan di Blog ini oleh
Bayu "Ube" Adhiwarsono
kala waktu menjejak di angka
00.06.00
Tidak ada komentar:
Masuk ke dalam arsip
Diary,
Gerundelan,
Puisi Cinta
Suami yang bahagia dari Alsi Nur’Khalisah, S.Psi.,
Abi yang bangga dari Muhammad Hideyoshi ‘Abdul ‘Aziz Adhiwarsono dan Umar Chiaro Benzema Adhiwarsono
Langganan:
Postingan (Atom)