BISIKAN SHUBUH UNTUKMU, ANAKKU !

:Muhammad Hideyoshi 'Abdul 'Aziz Adhiwarsonotitian detak waktu mungkin memang takkan pernah berhenti ataupun terhenti
seperti juga cintaku untuk kalian yang kerap lelap di sisi lain ranjangku
dan akan kau lihat suatu masa nanti
duhai buah cinta kedua orang tuamu,
bahwa kehadiranmu,
seperti juga kehadiran perempuan yang jadi jalanmu menghirup fana,
selalu damaikan ku

anakku,
jadilah matahari yang cukup terang,
untuk menyinari pijakan langkahmu
sesekali jadilah awan yang cukup teduh,
untuk menanungi gundah di sekitarmu
dan sungguh tak salah,
bila suatu waktu kau jadi hujan yang cukup menyejukkan
amarah di sekelilingmu
dan diantara waktu-waktu tersebut,
jadilah langit yang begitu luas
hingga sanggup merengkuh apapun yang seharusnya kau rengkuh

anakku,
kau pun harus tahu pasti
bahwa cinta kami takkan pernah berhenti ataupun terhenti
untukmu buah cinta kedua orang tuamu,
dan bagimu juga duhai perempuan yang membawaku ke arah masa depan kita

jakarta, dua kesepuluh di duaribuempat, 06.05

NYU HOP

mencari dicari
menipu ditipu
menendang ditendang
menjilat dijilat

jakarta, tigabelas ketiga di duaribuempat, 04.28

NAKED 4 ME

kuselimuti Kau di rabaku
dalam sela sendawa petang ini
tak bersuara hingga kelokan jalan
nanti

namun ijinkan ku sekali saja
menelanjangiMu di tepi kerlingku
kala waktu tak lagi mampu jadi arti
usai jemariku menyelinap di piyamaMu
nanti

tetirah saja di penghujung
penciumanku
sesaat

karena seperti yang kubilang
kuingin menelanjangiMu

sekali saja

jakarta, duapuluhsembilan kedua di duaribuempat, 18.50

O YEAH........ !

mereka bilang aku manusia,
bukan robot yang tak pernah sempurna melangkah jejak
bukan binatang yang lalu terlelap saat tak lagi lapar pun dahaga

tapi tadi malam,
aku berbuat bodoh
seperti biasa
dan kemarin sore,
aku bermimpi indah sekali sepulang dari warteg di tikungan
sebelah kanan terminal dekat rumahku

rumah ?
rumah ?
mengapa tak bernama charger, accu, atau voucher isi ulang ?
mengapa tak bernama kandang, istal, atau sarang ?

usah ragu dan bimbang !
juga tertawa lalu gila !
sepertiku

karena,
mereka bilang aku manusia, lho !

jakarta, duapuluh pertama di duaribuempat, 04.05