peluru itu tak bertuan !
memang, aku selimuti serbuk mesiu itu dengan timahku sendiri,
jujur, ku biarkan mataku membidiknya,
sungguh, jemariku lah yang menarik pelatuknya,
sumpah mati, di telingaku tembakan itu membisik untuk yang pertama kalinya
tapi Tuhan,
peluru itu tak bertuan !
aku hanya menginginkan dia terdiam,
bukan mati sisa tulang di kubur massal,
aku hanya merindu jadi tirani baginya,
bukan ingin membelenggunya di bawah lars-ku,
tapi Tuhan,
peluru itu tak bertuan !
menembus tengkorak masih berkulit,
mengoyak dada menghitung detik,
merobek bahu gendong sang ibunda,
merajam jemari belai mimpiku,
meregang satu jiwa tersisa,
demi peluru,
yang tak bertuan !
demi peluru,
yang berjinjit dari ujung senapan ku !
demi aku,
yang dia bilang berTuhan !
jakarta, duapuluhsembilan keenam di duaributiga, 13.35
Bayu Adhiwarsono ©
*Tulisan ini di-publish oleh Bayu Adhiwarsono,
dan dilindungi oleh Undang-Undang Hak Cipta*
Minggu, 29 Juni 2003
JERITAN DI UJUNG BARAT SERAMBI RUMAHKU
Dipublikasikan di Blog ini oleh
Bayu "Ube" Adhiwarsono
kala waktu menjejak di angka
13.35.00
Tidak ada komentar:
Suami yang bahagia dari Alsi Nur’Khalisah, S.Psi.,
Abi yang bangga dari Muhammad Hideyoshi ‘Abdul ‘Aziz Adhiwarsono dan Umar Chiaro Benzema Adhiwarsono
Rabu, 25 Juni 2003
TANPA SYAIR
malam pergi musim hujan windu kemarin
mengajak mimpi terbang di warsa lalu
menggenggam setampuk masa terbawa serta
beralaskan sepatu kasih biru merona,
ditujunya mata angin kedelapan
hari nanti jelang
pagi belum juga tiba
walau langsir usai terbebani asa
dan air mata kupenggal dari penantianku
biarkan amarah gantikannya
hingga kukecup rinduku
hari nanti jelang
kantuk ?
satu lagi yang tak kukenal
selain kau
terjaga ?
satu lagi yang selalu kucumbu
selain kau
dan kudengar bisik itu lagi,
cinta dimulai tengah hari hingga senja
ya,
hari nanti jelang
jakarta, duapuluhlima keenam di duaributiga, 05.00
Bayu Adhiwarsono ©
mengajak mimpi terbang di warsa lalu
menggenggam setampuk masa terbawa serta
beralaskan sepatu kasih biru merona,
ditujunya mata angin kedelapan
hari nanti jelang
pagi belum juga tiba
walau langsir usai terbebani asa
dan air mata kupenggal dari penantianku
biarkan amarah gantikannya
hingga kukecup rinduku
hari nanti jelang
kantuk ?
satu lagi yang tak kukenal
selain kau
terjaga ?
satu lagi yang selalu kucumbu
selain kau
dan kudengar bisik itu lagi,
cinta dimulai tengah hari hingga senja
ya,
hari nanti jelang
jakarta, duapuluhlima keenam di duaributiga, 05.00
Bayu Adhiwarsono ©
Dipublikasikan di Blog ini oleh
Bayu "Ube" Adhiwarsono
kala waktu menjejak di angka
05.00.00
Tidak ada komentar:
Masuk ke dalam arsip
Puisi Aja
Suami yang bahagia dari Alsi Nur’Khalisah, S.Psi.,
Abi yang bangga dari Muhammad Hideyoshi ‘Abdul ‘Aziz Adhiwarsono dan Umar Chiaro Benzema Adhiwarsono
Jumat, 13 Juni 2003
JADAH !
anak bangsa ini berlari mencari ibundanya,
mereka bilang namanya “PERTIWI”
anak negeri ini berteriak merindu ayahandanya,
mereka bilang gelarnya “ABDI BUKAN SAHAYA”
sejak senja hingga senja,
dilupakan, dilupakan,dilupakan
dari pagi sampai pagi,
disia-siakan, disia-siakan, disia-siakan
jenuh merengkuh
amarah terberai
tertera di peta tanpa mata angin
terlukis di kanvas tiada warna
terbentang di permadani tak hampar
anak bangsa,
anak negeri,
dia tulis sendiri namanya di nisan tak bertiang
jakarta, tigabelas keenam di duaributiga, 00.45
Bayu Adhiwarsono ©
*Tulisan ini di-publish oleh Bayu Adhiwarsono,
dan dilindungi oleh Undang-Undang Hak Cipta*
mereka bilang namanya “PERTIWI”
anak negeri ini berteriak merindu ayahandanya,
mereka bilang gelarnya “ABDI BUKAN SAHAYA”
sejak senja hingga senja,
dilupakan, dilupakan,dilupakan
dari pagi sampai pagi,
disia-siakan, disia-siakan, disia-siakan
jenuh merengkuh
amarah terberai
tertera di peta tanpa mata angin
terlukis di kanvas tiada warna
terbentang di permadani tak hampar
anak bangsa,
anak negeri,
dia tulis sendiri namanya di nisan tak bertiang
jakarta, tigabelas keenam di duaributiga, 00.45
Bayu Adhiwarsono ©
*Tulisan ini di-publish oleh Bayu Adhiwarsono,
dan dilindungi oleh Undang-Undang Hak Cipta*
Dipublikasikan di Blog ini oleh
Bayu "Ube" Adhiwarsono
kala waktu menjejak di angka
01.31.00
Tidak ada komentar:
Masuk ke dalam arsip
Gerundelan,
Puisi Aja
Suami yang bahagia dari Alsi Nur’Khalisah, S.Psi.,
Abi yang bangga dari Muhammad Hideyoshi ‘Abdul ‘Aziz Adhiwarsono dan Umar Chiaro Benzema Adhiwarsono
Langganan:
Postingan (Atom)