kau bilang tak pernah merinduku,
namun mengapa ada namaku dibawah selimutmu
kau bilang tak kan mungkin mencintaiku,
tapi mengapa ada senyumku di laci meja riasmu
kau bilang tak ada penggalan hatimu untukku,
lalu mengapa ada wajahku di saku bajumu
kau bilang tak pernah ingin memelukku,
dan ternyata kau tata kenangan kita berdua di meja makanmu
kau bilang tak mungkin kita mengarungi langit cita bersama,
dan ternyata kau belenggu aku di singgasana tetirahmu
kau bilang tak kan mungkin kau menggenggam jemariku,
namun kulihat cintaku melingkari jari manismu
atau itu hanya rabun di tepi imagi ku sendiri ?
lalu apa yang tengah kau cumbui itu,
kalau bukan segala asa tentang ku
jakarta, duapuhsembilan kelima di duaributiga, 17.05
Bayu Adhiwarsono ©
*Tulisan ini di-publish oleh Bayu Adhiwarsono,
dan dilindungi oleh Undang-Undang Hak Cipta*
Kamis, 29 Mei 2003
SUDAH KUBILANG JANGAN DUSTAI AKU LAGI
Dipublikasikan di Blog ini oleh
Bayu "Ube" Adhiwarsono
kala waktu menjejak di angka
17.05.00
Tidak ada komentar:
Masuk ke dalam arsip
Puisi Cinta
Suami yang bahagia dari Alsi Nur’Khalisah, S.Psi.,
Abi yang bangga dari Muhammad Hideyoshi ‘Abdul ‘Aziz Adhiwarsono dan Umar Chiaro Benzema Adhiwarsono
KUTUKAN RINDU
mencakar
menghajar
membakar
aku
jemari pesona dari danau sudut kerling mu
membelenggu
membeku
membujur
kau
serpihan bintang dari malam pojok rindu ku
membelai
mengandai
mengintai
kita
penggalan angan dari juta gelanggang mimpi mereka
mengais
membingkis
menangis
dia
gumpalan rasa dari tulus hamparan keraguan kalian
sudah
sudah
sudah
jangan lagi kecup bibir sepi ku
jangan malam ini
sisakan untuk esok yang menanti
jakarta, duapuluhsembilan kelima di duaributiga, 16.48
Bayu Adhiwarsono ©
*Tulisan ini di-publish oleh Bayu Adhiwarsono,
dan dilindungi oleh Undang-Undang Hak Cipta*
menghajar
membakar
aku
jemari pesona dari danau sudut kerling mu
membelenggu
membeku
membujur
kau
serpihan bintang dari malam pojok rindu ku
membelai
mengandai
mengintai
kita
penggalan angan dari juta gelanggang mimpi mereka
mengais
membingkis
menangis
dia
gumpalan rasa dari tulus hamparan keraguan kalian
sudah
sudah
sudah
jangan lagi kecup bibir sepi ku
jangan malam ini
sisakan untuk esok yang menanti
jakarta, duapuluhsembilan kelima di duaributiga, 16.48
Bayu Adhiwarsono ©
*Tulisan ini di-publish oleh Bayu Adhiwarsono,
dan dilindungi oleh Undang-Undang Hak Cipta*
Dipublikasikan di Blog ini oleh
Bayu "Ube" Adhiwarsono
kala waktu menjejak di angka
16.48.00
Tidak ada komentar:
Masuk ke dalam arsip
Puisi Cinta
Suami yang bahagia dari Alsi Nur’Khalisah, S.Psi.,
Abi yang bangga dari Muhammad Hideyoshi ‘Abdul ‘Aziz Adhiwarsono dan Umar Chiaro Benzema Adhiwarsono
Minggu, 11 Mei 2003
RESONANSI BASI
seperti biasa hari ini dimulai
persis dengan yang kemarin
kembar siam, orang bilang
dan nama tengahnya, sia-sia
terlahirkan bersamaku
terlepas dari yang terbebankan
seperti biasa hari ini berjalan
berjalan ?
bukankah menapak tanpa jejak bukan langkah ?
kuteguk lagi peluhmu, sini
gelar darah biru ku, tiada
jubah perang ku, tak arti
selimut birahi ku, sepi
pahit ?
sarapan, makan siang, makan malam, dan cemilan ku
seperti biasa
bandung, sebelas kelima di duaributiga, 08.15
Bayu Adhiwarsono ©
persis dengan yang kemarin
kembar siam, orang bilang
dan nama tengahnya, sia-sia
terlahirkan bersamaku
terlepas dari yang terbebankan
seperti biasa hari ini berjalan
berjalan ?
bukankah menapak tanpa jejak bukan langkah ?
kuteguk lagi peluhmu, sini
gelar darah biru ku, tiada
jubah perang ku, tak arti
selimut birahi ku, sepi
pahit ?
sarapan, makan siang, makan malam, dan cemilan ku
seperti biasa
bandung, sebelas kelima di duaributiga, 08.15
Bayu Adhiwarsono ©
Dipublikasikan di Blog ini oleh
Bayu "Ube" Adhiwarsono
kala waktu menjejak di angka
08.15.00
Tidak ada komentar:
Masuk ke dalam arsip
Puisi Aja
Suami yang bahagia dari Alsi Nur’Khalisah, S.Psi.,
Abi yang bangga dari Muhammad Hideyoshi ‘Abdul ‘Aziz Adhiwarsono dan Umar Chiaro Benzema Adhiwarsono
Sabtu, 10 Mei 2003
SIAPA AKU ?
aku merangkak di sela gelap malam dan silau pagi
meraba mimpi mencari secuil cinta sisa semalam
menggapai asa yang terhempaskan pengemis masa
mereka bilang aku tanpa arti
kalian sumpahi aku diantara ludah tersembur tulus
aku hidup tanpa cinta
cinta yang katanya indah seindah nirwana
ha...ha...ha....memang kalian pulang dari sana?
mati kalian?
lalu matilah aku untuk rasakan cinta?
aku menari telanjangi diri di hadapan kepalsuan
yang menyapa,
yang membelai,
yang menina bobokan,
lalu siapa kalian siapa aku?
jakarta, sepuluh kelima di duaributiga, 08.31
Bayu Adhiwarsono ©
*Tulisan ini di-publish oleh Bayu Adhiwarsono,
dan dilindungi oleh Undang-Undang Hak Cipta*
meraba mimpi mencari secuil cinta sisa semalam
menggapai asa yang terhempaskan pengemis masa
mereka bilang aku tanpa arti
kalian sumpahi aku diantara ludah tersembur tulus
aku hidup tanpa cinta
cinta yang katanya indah seindah nirwana
ha...ha...ha....memang kalian pulang dari sana?
mati kalian?
lalu matilah aku untuk rasakan cinta?
aku menari telanjangi diri di hadapan kepalsuan
yang menyapa,
yang membelai,
yang menina bobokan,
lalu siapa kalian siapa aku?
jakarta, sepuluh kelima di duaributiga, 08.31
Bayu Adhiwarsono ©
*Tulisan ini di-publish oleh Bayu Adhiwarsono,
dan dilindungi oleh Undang-Undang Hak Cipta*
Dipublikasikan di Blog ini oleh
Bayu "Ube" Adhiwarsono
kala waktu menjejak di angka
08.31.00
Tidak ada komentar:
Masuk ke dalam arsip
Gerundelan,
Puisi Aja
Suami yang bahagia dari Alsi Nur’Khalisah, S.Psi.,
Abi yang bangga dari Muhammad Hideyoshi ‘Abdul ‘Aziz Adhiwarsono dan Umar Chiaro Benzema Adhiwarsono
Langganan:
Postingan (Atom)